Posted by : paud istiqomah sambas Purbalingga Sunday, 15 September 2013

Memiliki buah hati adalah amanah dari Allah SWT yang harus kita syukuri.....
Rasa syukur tersebut bisa kita wujudkan dengan memberikan perhatian penuh dan mencukupi kebutuhan baik menu biologis maupun mehu psikologisnya....
Menu biologis sebagai syarat mutlak pertumbuhan jasmani anak yang terangkum dalam empat sehat lima sempurna sudah sangat dipahami oleh sebagian besar orang tua saat ini. namun terkadang menu psikologis ini menjadi sesuatu yang sulit di temukan dan sangat mahal harganya, andaipun itu bisa di beli...
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran dari orang tua pada umumnya terkadang menjadi -penyebab si anak minim asupan MENU PSIKOLOGIS. Tidak sedikit orang tua memberikan kepercayaan pengasuhan anaknya kepada baby sitter, pembanyu, tempat penitipan Anak, dan Guru di kelompok bermain atau PAUD. sehingga saat bersama orang tuanya pun si anak kurang mendapatkan bimbingan. kesibukan kerja menjadi alasan klasik untuk mengatakan tidak ada waktu untuk mengajari anak \tentang belajar atau sekedar mengatakan kata "Mama sayang Adek". Padahal pemenuhan menu psikologis ini tidak dapat tergantikan oleh siapapun dan apapun...


 Mereka (baby sitter, pembantu, TPA dan Guru di Tempat bermain) hanya sebagai pendamping yang mengajari anak-anak mau melakukan sesuatu hal, bukan sebagai pemuas menu psikologis.
Menu psikologis merupakan asupan "gizi" yang bersumber dari kasih sayang objek lekat (dalam hal ini orang tua) yang mampu memberikan "kalori", sehingga mampu menopang pertumbuhan psikologis pada si buah hati. Menu psikologis bersifat afektif, bersumber dari hati yang berupa ; kasih sayang, kehangatan, perhatian, cinta kasih, rasa memiliki dan masih banyak lagi. untuk mampu memenuhi menu psikologis ini di butuhkan kemampuan empati yang dalam pada anak.
Empati adalah ikut merasakan sesuatu yang di rasakan oleh orang lain. Empati pada anak berarti ikut merasakan perasaan, kenyamanan dan keinginan anak. Kedalaman empati tersebut dapat diukur dari perilaku yang ditunjukkan anak. Biasanya, kalau si anak sudah mau menunjukkan penerimaan dan sikap positif berarti empati yang diberikan orang tua sudah baik. Hal yang harus dilakukan orang tua selanjutnya adalah memberikan stimulus untuk mencoba memenuhi kebutuhan anak. Misalnya saat anak harus merengek untuk sekedar meminta sesuatu pada orang tuanya. Meninta inilah,....itulah,,,,anulah..... yang kadang membuat orang tua jengkel atau marah. Misalnya saat orang tua sibuk memasak, membereskan rumah yang di beranatakin sama anak, asyik memilih barang belanjaan atau sekedar ngerumpi karena ada tetangganya yang suaminya tak pulang-pulang. Kalau si anak di tanya " kenapa adik?mau minta apa?" si anak justru semakin merengek, menangis, bahkan teriak... Kalau sudah seperti ini kadang orang tua justru membentakdan menyuruh anak untuk diam. Padahal kalau orang tua sampai melakukan hal seperti itu sangat tidak baik untuk perkembangan psikis anak. Kalau orang tua mau bersabar dan mau berempati sedikit saja, sesungguhnya mereka tidak mau berempati sedikit saja sesungguhnya mereka tidak mau apa-apa atau meminta apapun. mereka hahya ingin sekali menyampaikan sesuatu.

Namun sayang.....sebagian besar dari mereka belum mampu..... Kalau mereka mampu, mereka akan mengatakan "jangan cuekin aku ma...aku minta perhatian dan kasih sayangmu....karena aku letih sekali seharian belajar banyak hal di sekolah....aku capek bermain ayunan dan lari-larian....aku bosan dengeerin mama ngobrol sama si Tante itu terus.....aku mau mama memperhatikanku....membelaiku.......manjain aku.......menyanjungku......menanyaiku belajar apa aja di sekolah......mendoakan aku biar aku jasi anak pinter,,sholeh.... atau sekedar mengatakan kangen padaku......"

Sayang mereka belum mampu merangkai kata menjadi kalimat untuk memohon kebutuhan demi memenuhi kebutuhan menu psikologis mereka. itulah mereka, anak-anak dengan kemanjaannya, berperilaku yang menurut penilaian orang dewasa "sesuka hatinya", padahal lebih dari itu. Mereka berperilaku sesuai dengan kebutuhan perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik. 
Selamat menikmati "rengekan" manja si Buah hati, itu adalah permohonan kasih sayang meomentum pertumbuhannya. Semoga amanah ini menjadi kebahagiaan orang tua....




By : Bu Hermy "love u kids"


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Paud Istiqomah Sambas - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -