Posted by : paud istiqomah sambas Purbalingga
Monday, 11 April 2011
“be a father & a leader”
Talkshow bersama Arief Awaluddin, S.H, M.Hum
Seringkali tidak ada kesiapan dalam membangun rumahtangga antara suami dan istri kecuali hanya sekedar melangsungkan perkawinan. Kalau dilihat lebih jauh hal ini akan menimbulkan dampak yang dahsyat, yaitu adanya fenomena anak yatim yang semakin banyak. Yang dimaksud dengan anak yatim disini adalh anak yang memiliki orang tua lengkap yaitu ayah dan ibu, tetapi ayah dan ibunya sama sekali tidak pernah memperhatikan dan tidak mengurusi keperluan dan kebutuhannya kecuali hanya menitipkan ke sekolah layaknya menitipkan anak ke panti.
Realitas di era modern banyak anak yang kedua orang tuanya bekerja dan karena tuntutan pekerjaan tersebut maka intensitas, kuantitas pertemuan dengan anak jadi berkurang. Sebuah riset menyatakan bahwa game dan internet sekarang menjadi orang tua modern anak-anak tersebut, bahkan bukan hanya anak-anak banyak orang dewasa dan rumah tangga sering bertengkar karena internet, anak-anak kuliahpun banyak yang tidak kunjung selesai karena kecanduan dan asyik ng-game (lihatlah disekitar kampus warnet-warnet menyediakan layanan game online).
Demikianlah teknologi di satu sisi memudahkan kehidupan kita, akan tetapi disisilain menyusahkan dan menimbulkan permasalahan yang komplek. Padahal seperti kita tahu, internet dan teknologi tidak mungkin dihilangkan sama sekali akan tetapi bias dibatasi atau dibuat aturan penggunaannya. Terutama untuk anak-anak kita, buatlah jadwal pemakaian game misalkan di hari sabtu, minggu saja. Atau bias saja di hari libur akan tetapi dengan seizing orang tua (dan apabila anak meminta lebih boleh disimpan cardnya akan tetapi pada saatnya diberikan lagi).
Untuk menanamkan disiplin pada anak apabila anak melanggar peraturan tersebut, kuncinya adalah : komunikasi. Mengkomunikasikan dengan anak mengenai kesalahannya, menawarkan untuk menentukan hukuman sendiri untuk dirinya (kalau terlalu ringan, orang tua boleh menawar), kalau anak tidak bias menentukan hukuman sendiri juga orang tua boleh member pilihan sanksi. Hal ini bertujuan untuk mendidik anak berani menerima konsekuensi.
Bagaimana menjadi ayah sekaligus pemimpin yang ideal? Banyak teori akan tetapi kadang tidak bisa diterapkan pada situasi tertentu, maka yang bijak adalah : 1) ideal juga harus disesuaikan dengan kebutuhan/akseptabilitas 2) ideal juga harus disesuaikan dengan realitas, yang dimaksud adalah menetapkan tujuan berdasarkan modal, 3) komunikatif, yaitu setiap permasalahan harus selalu didiskusikan.
Menerapkan kedisiplinan terhadap anak juga harus disesuaikan dengan karkter anak tersebut. Karena setiap anak memiliki karakteristik yang khas. Kuncinya adalah komunikasi, mengkomunikasikan apa yang kitainginkan dan apa pula yang anak-anak kita inginkan. Tugas orang tua adalah : memberikan pilihan dan membekali mereka dengan sesuatu untuk mencapai pilihan tersebut. Orang tua sama sekali tidak berhak untuk memaksakan kehendak mereka terhadap anak. Orang tua sekarang tidak perlu bingung karena ada ahli-ahli psikologi yang bisa membantu mengarahkan, dan juga banyak-banyaklah member wawasan agar anak-anak punya banyak pilihan (ibarat makan, kita sajikan dengan “prasmanan” yang apa saja tersedia di sana).
Pesan dari pembicara:
Untuk menjadi ayah yang baik dan dibanggakan, ada 4 hal :
1. Selalu membicarakan permasalahan terlebih dahulu dengan istri sebagai partner
2. Mengukur situasi, kondisi dan kemampuan
3. Memantau anak agar selalu mengkomunikasikan permasalahan dan keinginannya kepada orang tua
4. Jangan sampai memaksakan kehendak, hargai mereka. Pemaksaan tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali beban pada anak. Tugas orang tua adalah : menjaga, dan mengantarkan mereka mudah-mudahan besar nanti bermanfaat.
Yang menjadi koreksi bagi kita semua adalah….
Apakah anak-anak kita termasuk anak yatim di dunia modern?
Apakah kita sudah menjadi orang tua yang ideal dan dibanggakan oleh anak kita selama hidupnya?
Mari kita belajar bersama untuk benar-benar menjadi orang tua yang baik,
Karena anak adalah investasi dinia dan akherat.